Maret 14, 2025

4:58:57 PM

SMK Rinjani – Pusat Pendidikan Kejuruan Unggul di Lombok

Selamat datang di SMK Rinjani, sekolah kejuruan terbaik di Lombok. Kami menawarkan pendidikan berkualitas untuk mencetak lulusan siap kerja dengan kompetensi unggul di berbagai bidang kejuruan. Temukan informasi terbaru tentang program dan fasilitas kami.

Candi Borobudur: Sejarah dan Struktur Mengagumkan

Candi Borobudur: Sejarah dan Struktur Mengagumkan

Apa yang pertama kali muncul di pikiranmu saat mendengar kata “candi”? Kemungkinan besar, nama Candi Borobudur adalah jawaban yang langsung terlintas. Tidak mengherankan, mengingat Borobudur merupakan ikon budaya yang mendunia dan menjadi kebanggaan Indonesia.

Berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur adalah salah satu situs bersejarah paling terkenal di dunia. Lebih dari sekadar susunan batu, candi ini merupakan simbol spiritual yang mengandung filosofi mendalam dari ajaran Buddha. Yuk, kita telusuri lebih jauh sejarah dan bagian-bagian menarik dari candi megah ini!

Sejarah Singkat Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Meski catatan sejarah tentang pembangunannya tidak lengkap, para ahli sepakat bahwa candi ini merupakan hasil karya luar biasa dari peradaban Jawa Kuno. Lokasi pembangunannya juga tidak sembarangan, karena Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, dan Pegunungan Menoreh, yang menciptakan latar belakang alami yang memukau.

Candi Borobudur: Sejarah dan Struktur Mengagumkan

Setelah masa kejayaan Dinasti Syailendra berakhir, Candi Borobudur sempat terlupakan dan tertutup abu vulkanik selama berabad-abad. Candi ini baru ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris saat itu. Setelah penemuan tersebut, Borobudur menjalani berbagai proses restorasi hingga menjadi seperti yang kita lihat sekarang.

Filosofi dan Keunikan Arsitektur
Candi Borobudur dibangun dengan susunan batu andesit yang membentuk struktur menyerupai piramida bertingkat. Dalam pembangunannya, konsep mandala—simbol semesta dalam ajaran Buddha—sangat kental terasa. Candi ini memiliki tiga tingkatan utama yang mencerminkan perjalanan spiritual manusia:

Kamadhatu (dunia nafsu)
Bagian dasar candi menggambarkan kehidupan manusia yang masih terikat oleh hawa nafsu dan keinginan duniawi. Relief di tingkat ini memperlihatkan berbagai adegan kehidupan sehari-hari.

Rupadhatu (dunia rupa)
Tingkat tengah candi mencerminkan fase transisi, di mana manusia mulai melepaskan diri dari keinginan duniawi dan mendekati pencerahan. Relief di sini mengisahkan perjalanan Siddhartha Gautama menuju kebuddhaan.

Arupadhatu (dunia tanpa rupa)

Bagian paling atas melambangkan kesempurnaan spiritual, di mana manusia mencapai nirwana. Pada tingkatan ini, terdapat stupa utama yang dikelilingi oleh 72 stupa kecil dengan patung Buddha di dalamnya.

Keajaiban Relief Borobudur
Borobudur dihiasi lebih dari 2.600 panel relief yang diukir dengan sangat detail. Relief-relief ini bukan sekadar ornamen, melainkan sebuah “buku” yang bercerita tentang ajaran Buddha, kehidupan masyarakat Jawa kuno, hingga filosofi kehidupan. Dengan panjang total mencapai 5 kilometer, relief-relief ini menjadi bukti kehebatan seni dan budaya masa lampau.

Borobudur Hari Ini
Saat ini, Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 1991. Selain menjadi tempat wisata, candi ini juga menjadi lokasi perayaan Hari Waisak bagi umat Buddha dari seluruh dunia. Ribuan pengunjung datang setiap tahun untuk merasakan keindahan arsitektur dan atmosfer spiritual Borobudur.

Namun, pelestarian Borobudur menjadi tantangan tersendiri. Erosi, perubahan cuaca, dan dampak aktivitas manusia menjadi ancaman bagi kelestarian candi ini. Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai organisasi terus berupaya menjaga keutuhan Borobudur agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

 

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.